Jumat, 07 Agustus 2015

Bunga Mawar untuk Nymphaea




Namaku Diwa, dengan slengek’an harus kuakui kalau aku memang terlahir ganteng dan penuh karisma. Berhentilah protes, please! Iya baiklah, tenang saja aku tidak akan bercerita tentang aku, karena aku takut kau semakin tertarik dan sama sekali tidak bisa berpaling nantinya. Ini tentang dia, kekasihku yang baru tiga bulan kupacari. Nymphaea namanya. Baru saja aku mengantarnya pulang usai bermalam minggu. Tadi kami hanya pergi ke kedai kopi, mengobrolkan banyak hal lucu sembari bermain gaple. Diantara ocehan kami yang hampir tidak pernah serius ada yang sesuatu yang menurutku menarik untuk kubagi denganmu.
“Diw, aku tanya tapi semoga kamu enggak tersinggung ya?”
“Ho oh,” sahutku sembari mencomot sosis bakar di piringnya.
“Anu, bulan lalu pas aku ulang tahun itu kok tiba-tiba kamu ngasih bunga mawar kenapa ya?”
Gigiku berhenti mengunyah empat detik. “Mampunya masih ngasih itu Nea sayang, kalau bunga deposito nanti ya kalau abang sudah menghalalkanmu.”
Dia tergelak, “Eneng maunya investasi properti yang Senin harga naik, bang, biar cepet kaya terus pindahan ke Mars.” Iya kami memang sama-sama tidak waras, ngobrol juga begitu-begitu terus.
“Oke oke serius sekarang. Kenapa aku kasih kamu bunga mawar, ekhm..khm… karena kata orang bunga mawar itu lambang ketulusan dan keseriusan.” Kugenggam tangannya, “Because I wanna say thank you much for being my affection.” Dengan amat khikmat kukecup genggamannya.
Kepalaku mendongak sambil menyunggingkan senyum termanis.
 “Main stream!” katanya dengan muka nelangsa. Duududuh.
“Jadi kenapa kok tetiba nanya gitu?” sambungku.
“Jujur itu bunga mawar pertama yang aku pernah dapet.”
Yes I am the first!” Aku mulai antusias, “Terus, terus?”
“Ini cuma perasaanku aja atau embuh ya, kamu sebelum ngasih ke aku kamu nyium baunya nggak? Kan biasanya diciumin baunya terus senyum-senyum manja gitu. Kok nggak wangi ya menurutku. Atau memang mawar baunya seperti itu?”
Alamak kekonyolan apalagi yang ada diotaknya. Cantik sudah tersertifikasi, tapi ya itu, sering tidak mengerti aku dengan jalan pikirannya.
Kali ini aku serius, “Kamu enggak suka ya aku hadiahi bunga mawar?”
Naah kan dia lupa aku pernah khatam buku Pengantar Ilmu Psikologi Jilid satu. Lirikan matanya ke arah kiri, dan sesekali berkedip saat menjawab pertanyaanku dengan sangat antusias, aku tahu kamu pura-pura Sayang. “Suka, suka banget dong. Perempuan mana yang nggak suka diberi hadiah mawar. Kamu laki-laki yang romantis, Diw. Trimakasih ya,” ujarnya. Aih senyummu itu, aku kasmaran yang keterusan ini, biar begini terus.

---

Dreet.. dreet.. ponselku bergetar. My Nymphaea.

Dia mengirim foto ini.


Ini bunga mawar yang kamu kasih sebulan lalu. Mungkin kamu lupa Diwa, aku pernah bilang aku tidak terlalu suka bunga. Tapi setelah malam itu aku jadi suka, sampai sekarang. Aku baru ingat dulu sewaktu SD aku pernah praktik herbarium, kubikin herbarium dari mawar-mawar itu. Ini sedang kutulis beberapa sajak tentang kamu, nah hasil herbarium bisa kujadikan hiasan. Diwa, begini caraku membiasakan menyukai pemberianmu, aku harus memakai caraku sendiri. Seperti itu pula caraku menerima usahamu untuk terus saling menyayangi. Ya cinta tetap saja terlalu utopis, tapi kasih sayang yang dikomitmenkan setidaknya bisa mensejajarinya. Aku menyayangimu.

Dia memang Nymphaea, bunga dengan segala keunikan dan keindahan. Pengadaptasi hebat yang bisa menyesuaikan kekonyolanku bak mekarnya di kubangan lumpur. Bersamanya aku menemukan ketengan. Dalam gelak tawa dan senyumnya aku seperti sedang rebah di antara daun-daun lebar dengan lapisan lilin.

Ti amo, Nea :)

Anche io ti amo, Diwa :)

Eh sebenernya kamu mengharap kado apa waktu ulang tahun kemarin?

Sendal jepit. Coba cek messanger deh, dua hari sebelum ulang tahun aku bilang sedang butuh sendal jepit. Punyaku hilang waktu pindahan kamar kos.

Ya Tuhan, Nymphaeaku. Sendal Jepit katanya!

---selesai---





Keterangan: Nymphaea adalah nama latin dari bunga teratai.

Picture source: 
jualhandbouquetsurabaya.wordpress.com
http://id.aliexpress.com/
Categories: ,

0 komentar:

Posting Komentar

Yours: