Jumat, 13 November 2015

Sepanjang Itu Rindu




--- Entah kenapa tiba-tiba aku rindu kamu.
Dan aku harus sampaikan itu.
Hanya itu. ---

Sesubuh ini dan maumu sudah rindu-rinduan. 
Aku tidak tahu harus kubalas dengan apa. Whatsappmu masih online, aku tahu kau menunggu balasanku yang biasanya sekata-kata, “Aku emang ngangenin gitusih orangnya. Gimana ya.” Atau, “Sini ditampung rindunya biar ndak nambahin banjir Semarang.” Atau, “Jangan rindu aku mulu, rindu mah berat nanti kamu endak kuat. Biar aku aja yang rindu ya.” Daaaan semacam-macam kata-kata itu yang akan kuakhiri dengan emot kedip.

Aku masih ingat.
Katamu, sepanjang itu rindu dia selalu benar, tidak pernah salah, titik.
Katamu, sepanjang itu rindu dia bisa sangat merajalela seperti wabah malaria di pedalaman Afrika
Katamu, sepanjang itu rindu dia sah-sah saja tidak tahu waktu

Dan jika,
sesubuh ini rindumu sudah berserakan
Maaf, aku tetap akan diam saja tak akan memungutinya
Punguti sendiri ya…
Atau, setahuku ada perempuan yang lebih sedia
Rindumu tidak pernah salah, hanya aku saja yang memang sepenuhnya telah berubah
Ingat, kita sudah tidak bersisihan langkah
Mari berkemas, bahkan aku saja telah bergegas

--- Aku endak bisa melarang rindunya seseorang
Tapi maaf aku endak bisa membalasnya
Dia. atau siapapun yang sekarang bersamamu, kesian.
Sudah ya, jaga dia saja
 ---

0 komentar:

Posting Komentar

Yours: