Makan
malam nasi padang dan es jeruk, betapa nikmatnya! Nikmat yang mungkin dibalut
Tuhan dengan senyum penjaga warung, beberapa potong lagu dari pengamen, atau
kembalian bayar tiga keping permen. Sedangkan di sini, Tuhan membalut sebuah
makan malam dengan gigil kedinginan, terang bulan, jauh dari bising kota dan
jalanan, sederhana tapi bermakna. KEBERSAMAAN. Nikmat makan malam setengah
saur, senesting berlima, mie instan keasinan, ditutup tegukan kopi dari satu
gelas yang sama, tidakkah ini kelewat sederhana? Ah, bibir kami toh tersenyum
sempurna. Bersyukur, semua orang pernah makan mie instan keasinan, tapi tidak
semua orang memakannya ditemani semesta yang cantiknya nggak ketulungaaaaaan!
Semarang sayang, selamat malam :) |
Maha
Baik Tuhan membawa saya ke pelukan gunung lagi. Dan perjalanan ini masih
SPESIAL. Semesta berbisik melalui dekap hutannya, bahwa perjalanan spesial
hanya untuk orang-orang spesial. Mau kemana sih lu, alay? Tracking UNGARAN!! Tanah
tertinggi di Semarang. Berapa mdpl sih, gaya bener?!! Permisi mulutnya!!!!!
Sebagian orang menilai seberapa berhaga perjalanan dari tempatnya, gunung
dinilai dari ketinggiannya, gueh dinilai dari cantiknya.. kyaaaaa Sudahlah! I
am not in those sides. Akan jadi manusia paling gebleklah saya kalau
kesempatan-kesempatan yang diberi Pencipta ini tidak saya syukuri baik-baik.
Dulu, memang iya, saya sempat merasa (sok) keren kalau tempat kluyuran itu
tempat terkenal, yang kalau sudah ngapload foto teman-teman pada teriak iri.
Kegeblekan masa lampau! Semakin tua semakin sadarlah, belajar bahagia itu bukan
pekara ngejar tempat A,B,C,D semata, bahagia itu tentang bagaimana menikmati!
Menikmati senyummu misalnya, tawamu, genggamanmu.. halah :p
kami berempat belas, 11 laki-laki, dan 3 perempuan cantik :) |
Selamat pagi :D Saya, Andri, dan Ali |
Butuh
waktu sekitar empat jam untuk pendakian kali ini hingga menyentuh puncak.
Puncak Botak Gunung Ungaran 2050mdpl via Gedong Sanga. Keberangkatan kami pukul
sepuluh malam sempat terganjal masalah perizinan. Jalur pendakian Gedong Sanga
di malam hari sudah jarang digunakan. Apalagi puncak Botak yang menjadi tujuan
kami. Sebagian besar pendaki memilih puncak Benteng Reider, sedang jalur yang
menjadi favorit adalah Mawar. Tersisa beberapa jalur lain menuju puncak Ungaran
seperti jalur Medini, jalur Lawe-Benowo, dan beberapa jalur lain tanpa nama yang
akrab dengan penduduk lokal. Kebingungan diantara dua pengkolan, ya kami alami.
Beberapa petunjuk arah memang telah hilang. Selembar kertas yang kami sebut
peta jalur pendakian adalah hasil gambaran seorang teman (menurut saya sih
ranger Ungaran) yang kami temui di warung nasi goreng dekat pintu masuk Wisata
Gedong Sanga.
Saya, pakai kacamata Umam, kepalanya Ali, difoto Andri. Nice pic :) |
Tanjakan
tanpa permisi,bulan yang muncul kadang-kadang, langit bersih tanpa bintang,
aih… ngantuknya semakin berasa, Bung! Teman-teman budiman saya masih punya
stock mp3 yang menemani kami. Perjuangan saya sebagai penyanyi papan triplek
seperti mendapat panggung terindah haha, nyanyi sambil ngos-ngosan adalah energy
mujarab pembunuh senyap, menghapus lelah, letih, lesu, galau, risau, kacau… elu
kacau, sumpah!
Nemu ini di jalan |
Ini juga |
lagi... |
Tidak
ada pos pendakian di sini, asal ada tanah rata dan capek sudah memuncak,
istirahatlah nak, ambil air temanmu, kacangnya juga, permennya jangan lupa :p Track
pendakian ini sangat adil sodara-sodara! Tanjakan naudzubillah, bonus-bonus
kece, sampai turunan yang indah tapi memlesetkan ada semua. Track awal
pendakian diwarnai dengan tanjakan dengan kemiringan yang masih bisa
ditoleransi, meskipun tetep ngos-ngosan sih. Bonus tanah datar, ulala… banyak
sekalee, lalu jangan lupa juga ada turunan. Jangan terlalu girang! Tingkat
petakilan Anda memperbesar kemungkinan kepleset! Asal kepleset cantik ya gapapa
sekai-sekali hihiihi. Nah, the real game start here, satu jam sebelum sampai
puncak. Allohuakbaaaaaaar, tanjakannya mama! Ini curam, miring, sempit, gelap
banget! Kontur kemiringan tanah hampir sembilan puluh derajat. Jalur sangat
sempit, lebat oleh ilalang yang tingginya hampir setinggi saya. Licin dan
berbahaya, esoknya saat kami turun barulah terlihat jurang-jurang menganga itu.
T.O.P! “Hati-hati, pelan-pelan aja. Awas curam banget!” Ujung dari kata-kata
teman-teman saya adalah, “Udah Geriel, merangkak aja.” Bahkan, track
mendekati puncak ini menurut saya lebih
ekstrem daripada track Merapi. Satu lagi, sepi banget! Yang mau pacaran sama
semesta, what a best place! Hanya kami berempat belas yang naik ke puncak Botak
malam itu. Padahal Ungaran itu bagian seksi dari anak gunung gahool-nya
Semarang. Kalik di Mawar sama Puncak Benteng Reider rame kek pasar. Hmm… Puncak
Botak via Gedong Sanga malam itu….Seems like, a private track! A Private peak! Puncak-puncakmu
dewe, ndes!
Sebenarnya
tidak terlalu aman mendirikan kemah di puncak Botak. Sejauh mata memandang
hanya ilalang, sementara hembusan angina cukup kencang. Gimana kalau badai,
mama? Mendirikan dome di sebelah gundukan tanah tinggi atau tebing menjadi
pilihan untuk berlindung dari gempuran angin. Juga harus pandai mencari tanah
yang miringnya masih bisa diajak kompromi. Baiklah, jika tenda sudah berdiri,
segerakan sarapan! Hehe…
Usai itu, selamat tidur, selamat menggigil kedinginan,
Cantik! Gueh nggak bawa sleeping bag! Gueh nggak dipinjemin sarung sama Ali!
Gueh….
Em,
lalu apalagi?
Lalu
pagi dan menekuk lutut di sampingmu
Ada
matahari malu-malu
Aku
meragu, menunggu biru langit dan senyum baru
Memilih
tenggelam dan menyelam dalam diam, diantara senyummu
Sedalam
perasaan tanpa julukan
all photoes were taken by Adi Panjoel, Andri Mandala, and me :)
so sorry, foto jalan malamnya sangat terbatas hehe
mantap gerielll,, terus berkarya (y)
BalasHapusTrimakasiih :)
BalasHapusmantap sekaliii...
BalasHapusKereeeennnn... aku juga punya ceritanya.
BalasHapusMasih ingatkah dengan saya???
http://yasiryafiat.wordpress.com/2014/09/11/pendakian-pertama-di-puncak-botak-gunung-ungaran-jawa-tengah/
Masnya yang pakek baju jalanjalanmen ya.. ah ternyata. :D
BalasHapusSalam kenal deh :) oiya blogmu menarik ;)
ahhhhhhh...genduk ayu..aku kangen kamu. kini kamu sudah nun jauh di sana bersama mama tercinta. Puncak botak memang mengesankan. dari di oyak-oyak penjaga gedong songo sampai puncak pada kecapekan kabeehhh.
BalasHapussalam sukses selalu ya ndukkkk